Rabu, 23 Februari 2011

Facial saat Jerawatan

Bila Anda sudah  menggunakan segala macam metode untuk mengusir  jerawat, tapi sang jerawat tetap membandel dan dengan setianya menghiasi permukaan wajah Anda. Mungkin sekaranglah saat yang tepat untuk mencoba facial jerawat.
Ya, facial jerawat ternyata bisa diandalkan untuk mengatasi masalah jerawat anda. Apalagi bila jerawat anda berjenis komedo yang paling bandel itu. Baik blackheads si komedo hitam mau pun whiteheads si komedo putih.
Berikut ada beberapa tips n trik buat anda yang ingin menjajal facial jerawat,
  1. Bila Anda ingin facial jerawat, jangan mencoba-coba untuk facial jerawat di salon yang biasa. Karena bila melakukannya bukan di salon khusus facial, biasanya hasilnya kurang maksimal. Bahkan karena kurang sterilnya peralatan yang digunakan, bisa jadi keadaan kulit Anda menjadi semakin buruk. Terutama bila obat yang digunakan juga berakibat menimbulkan alergi.

    Jadi, pastikan tempat Anda akan facial jerawat adalah salon yang recomended dan profesional yaitu dokter spesialis kulit. Yakinkan bahwa di salon tersebut ada dokternya sehingga Anda bisa melakukan konsultasi, sebelum facial. Cara untuk mengetahuinya adalah dengan memperhatikan apakah  banyak orang yang datang untuk melakukan facial di klinik . Dan serta perhatikan juga, apakah keadaan lingkungannya bersih.
  2. Bila memang sangat ingin menghilangkan jerawat secara cepat, Anda memang harus menyediakan anggaran khusus.Karena  klinik khusus facial jerawat memang tidak murah biayanya!
  3. Pastikan jenis kulit dan facial yang cocok untuk kulit wajah Anda. Karena seharusnya selesai facial, kulit wajah Anda  akan terasa lebih kenyal, lembab, lembut dan bersih. Namun bila ternyata setelah facial  muncul masalah baru seperti  kulit menjadi kering atau berminyak, berarti Anda salah pilih jenis facial. Sebaiknya anda berkonsultasi dulu  dengan terapis di tempat Anda melakukan facial sebelum Anda memutuskan facial jenis apa yang akan dijalani. Terutama bila ini adalah facial pertama Anda.
  4. Bila kondisi jerawat di wajah Anda sudah parah, sebaiknya langsung ke dokter kulit saja dulu. Setelah itu barulah Anda mempertimbangkan untuk melakukan facial wajah.
Efek Samping Facial Jerawat
Bila Anda melakukan facial kimia atau chemical peeling yang menggunakan bahan kimia sejenis trichloroacetic(TCA), mungkin Anda akan memperoleh hasil berupa kulit yang halus. Serta terhindarnya  wajah Anda dari kerutan-kerutan halus selama hampir setahun.Tapi, bila Anda melakukan facial dengan bahan kimia tersebut secara rutin dalam waktu panjang, dikuatirkan kulit Anda bisa terkena radang kronis.
Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan bahan kimia untuk facial tersebut, bekerja untuk merangsang tumbuhnya kolagen dengan cara mengangkat permukaan kulit paling atas. Sebaiknya Anda melakukan facial saat wajah Anda sedang membutuhkannya. Dan hindari  facial yang seringkali menggunakan bahan kimia.

WAJAH ADALAH ASSET ANDA TERPENTING! Hanya percayakan pada dokter2 kulit yang telah berpengalaman. Jangan sampai menyesal di kemudian hari.

JERAWAT KETIKA HAMIL

Salah satu “masalah” yang sering dikeluhkan oleh para ibu yang sedang hamil adalah masalah jerawat yang timbul dan semakin mengganggu penampilan. Selama kehamilan, hormon dapat berfluktuasi secara liar. Tingginya hormon androgen dapat merangsang produksi minyak yang berlebih, sehingga muncullah jerawat dan komedo di wajah. Namun, tidak semua wanita hamil mengalami ini
Biasanya, jerawat ini muncul di trisemester pertama saat kehamilan. Akan hilang setelah melahirkan. Namun, tidak jarang juga jerawat “bertahan” bahkan hingga bayi lahir atau saat menyusui.
Jerawat ini bisa diobati selama kehamilan, namun tentu saja harus berhati-hati saat memilih treatment-nya. Namun, jangan sembarangan menggunakan obat dan pembersih wajah. Bisa-bisa salah dan berakibat buruk bagi Anda dan janin Anda.
Bersihkan wajah setiap pagi dan malam. Namun, pilih pembersih wajah yang aman, terutama untuk kulit sensitif. Mengapa? Karena kulit akan lebih sensitif selama kehamilan. Hindari toner dan astringent, pilih saja pembersih yang lembut.
Beberapa obat yang dilarang untuk dikonsumsi saat hamil dan menyusui adalah:
  1. Accutane, berpotensi meningkatkan kemungkinan keguguran dan cacat yang parah pada bayi.
  2. Retinoid topikal Differin (adapalene), Tazorac (tazarotene), dan Retin-A (tretinoin).
  3. Tetrasiklin , dapat mengganggu pertumbuhan tulang dan  discolor gigi pada janin.
Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menggunakan obat-obatan untuk mengatasi jerawat Anda.

Selasa, 22 Februari 2011

7 Langkah Perawatan Mengusir Jerawat

KOMPAS.com - Ada sebagian dari kita yang mengalami jerawat sekali-sekali, akibat lupa membersihkan wajah, atau makan makanan tertentu. Namun ada pula yang sepanjang hidupnya harus rela memandang kulit yang iritasi dan berjerawat. Kulit di bagian hidung dan pipi terlihat meradang, berwarna kemerahan, atau terdapat lubang-lubang bekas jerawat. Bisakah kulit seperti ini disembuhkan?
Ternyata bisa. Untuk mendapatkan perawatan yang tepat, Anda memang bisa langsung berkonsultasi dengan dokter. Namun Anda pun harus membiasakan diri melakukan perawatan rutin untuk menghilangkan kebiasaan memperlakukan kulit wajah yang salah. Selain itu, kuncinya adalah bersabar, karena memperbaiki kulit yang kondisinya sudah kronis tentu membutuhkan waktu. Coba lakukan langkah-langkah berikut:
1. Hilangkan kebiasaan yang salah
Jangan pernah menggunakan sesuatu yang berminyak dan berat pada rambut atau wajah Anda. "Saya pernah punya pasien yang mengoleskan minyak vitamin E di kulit mereka, lalu kebingungan mengapa jerawat mulai bermunculan," ujar Pat Wexler, ahli dermatologi dari New York.
2. Selidiki gaya hidup Anda
Stres, insomnia, mengonsumsi pil KB secara tidak teratur, perawatan kesuburan, atau mengonsumsi obat-obatan antidepresi, dapat mematikan hormon-hormon dan menyebabkan jerawat. "Pil-pil KB bisa membuat perbedaan besar jika Anda cenderung berjerawat saat sedang haid," kata Katie Rodan, juga seorang dermatolog, yang berbasis di Oakland, California.
3. Bebaskan pori-pori yang tersumbat
Cuci wajah Anda dua kali sehari, dan satu kali lagi jika Anda baru selesai berolahraga. Lakukan eksfoliasi dengan krim yang mengandung salicylic acid, AHA, atau retinoid.
4. Lenyapkan bakteri
Oleskan produk antibakteri (seperti benzoyl peroxide, tee tree oil, atau sulfur) ke seluruh wajah, meskipun kulit wajah Anda dalam keadaan normal. "Jerawat mempengaruhi setiap kelenjak minyak pada wajah," kata ahli dermatologi dari San Francisco, Kathy Fields. "Karena itu Anda harus merawat seluruh area wajah." Coba: Clinique Acne Solutions Clearing Moisturizer.
5. Hentikan peradangan
Hati-hati bila terjadi iritasi pada kulit, karena hal ini akan membuat jerawat bertambah parah. Kembalikan kehalusan kulit dengan perawatan untuk menenangkan kulit. Untuk menghilangkan radang, yang biasanya ditandai dengan kulit kemerahan pada hidung dan pipi, Anda bisa mencoba pengobatan dengan resep seperti Finacea atau MetroGel. Coba: Aveeno Ultra-Calming Daily Moisturizer SPF15.
6. Lakukan perawatan regimen setidaknya selama 8 minggu
Perawatan regimen biasanya terdiri atas tiga langkah: sabun muka yang ringan, benzoyl peroxide2,5%, dan pelembab yang baik, untuk melembabkan kulit yang kering akibat pemakaian benzoyl peroxide. Pada awal melakukan perawatan ini, biasanya kulit akan sedikit berjerawat pada awalnya diakibatkan oleh tindakan pembersihan dan pengelupasan pada permukaan kulit. Dalam 8 minggu, perawatan rutin ini biasanya mulai menunjukkan efektivitasnya.
7. Jangan menyentuh kulit wajah
Inilah "penyakit" kita: bila kulit muka terasa kasar atau berjerawat, kita justru ingin terus menyentuhnya. "Biarkan saja, jerawat itu biasanya akan menghilang dalam 8 hari," kata Wexler. "Tetapi jika Anda memencetnya, Anda akan membutuhkan tiga hingga empat minggu untuk menyembuhkannya." Seorang ahli dermatologi dapat menghilangkan jerawat dalam 24 jam dengan injeksi cortisone. Namun jika Anda melakukan sendiri di rumah, coba kurangi bengkak-bengkak pada wajah dengan krim cortisone, benzoyl peroxide, es, aspirin, atau ibuprofen.

Jerawat Jadi Dorongan Bunuh Diri

Kompas.com — Tindakan bunuh diri sering dipilih oleh orang sebagai jalan keluar dari siksaan batin yang dialaminya. Salah satu hal yang bisa membuat seseorang merasa tertekan itu ternyata bisa berupa hal yang sepele untuk orang lainnya, contohnya persoalan jerawat.

Jerawat yang memenuhi wajah seseorang sudah sejak lama diketahui menjadi sumber depresi, terutama pada remaja. Dalam sebuah penelitian terhadap 6.000 orang yang mendapat pengobatan untuk masalah jerawat yang parah, ditemukan 93 persennya mengaku merasa ingin bunuh diri.

Para peneliti dari Karolinska Institute di Stokholm, Swedia, yang melakukan riset ini mengatakan keinginan bunuh diri itu bisa dipicu oleh rasa frustrasi dengan penampilan fisik mereka. Lagi pula, banyak pasien yang mengatakan, meski penampilan fisik mereka sudah membaik, kehidupan sosialnya tidak. Ditambah lagi terkadang pengobatan yang dilakukan tidak membuat jerawat-jerawat itu pergi.

Selain faktor penampilan fisik, para peneliti juga mencurigai efek samping obat jerawat jenis isotretinoin yang diresepkan dokter mungkin memicu rasa depresi. Para dokter di Inggris memang mengatakan pasien yang mengonsumsi obat isotretinoin sering mengalami perubahan mood dan pikiran untuk bunuh diri.

Masa remaja memang menjadi masa yang sulit bagi sebagian orang. Pada masa ini mereka juga kerap mengalami gangguan dari teman-temannya, baik berupa kekerasan verbal, seperti ejekan dan hinaan, maupun kekerasan fisik.

Menurut psikolog dari Universitas Warwick, semua tipe dan gangguan yang dialami mengakibatkan menurunnya kepercayaan diri. Namun, manipulasi sosial, seperti disingkirkannya korban dari pergaulan, berakibat lebih parah. Korban bisa stres berat bahkan merasa dirinya tidak lagi berharga. Remaja yang memiliki perasaan seperti ini jika tidak segera mendapat bantuan kemungkinan besar  akan terdorong melakukan bunuh diri.

Minggu, 20 Februari 2011

Jerawat, bisakah sembuh?

Jerawat bisa disembuhkan. Namun dapat timbul lagi. Karena penyebabnya yang banyak sekali (multifaktorial)! Selain bakteri, penyumbatan saluran kelenjar minyak, makanan dan hormon adalah penyebab yang paling sulit dikontrol.

Pencegahan paling sederhana adalah menjaga kebersihan wajah dengan rajin mencuci wajah. Selain itu menjaga atau sedikit berpantang makan makanan yang dapat menimbulkan jerawat, seperti coklat, susu (dan produk2 susu), cabai dan makanan berlemak sering dilaporkan dapat memicu munculnya jerawat.

Faktor hormonal adalah penyebab tersulit untuk dikendalikan. Terutama pada wanita. Menstruasi menyebabkan meningkatnya hormon estrogen sehingga meningkatkan produksi kelenjar minyak dan memudahkan jerawat untuk kambuh.

Inilah yang menyebabkan jerawat dapat disembuhkan namun mudah pula muncul lagi. Oleh karena itu perawatan kulit (terutama tipe berminyak) amatlah penting. Dan percayakan perawatan ini pada dokter spesialis kulit yang memang benar2 memiliki kompetensi dan mempelajari jerawat. Bukan pada dokter "kecantikan" yang sebenarnya adalah dokter umum yang belum memiliki kompetensi.

Kamis, 17 Februari 2011

Chocolate May Exacerbate Acne in Men

Fran Lowry
February 8, 2011 (New Orleans, Louisiana) — Bad news for chocolate lovers who are prone to acne — researchers report that the consumption of pure chocolate can exacerbate facial acne vulgaris within days in people who have a history of the skin disorder.
The finding runs counter to the results of earlier studies that reported no connection between chocolate and acne breakouts, said Samantha Block, a medical student at the University of Miami Miller School of Medicine, in Florida, who spoke here at the American Academy of Dermatology 69th Annual Meeting.
The studies that were fundamental to the notion that diet and acne are not related looked at acne outbreaks after the consumption of chocolate candy, which contains added ingredients such as milk, sugar, and nuts, Ms Block said.
"No studies were found in the literature assessing the effects of pure chocolate, made of 100% cocoa, on acne, so we set out to see what effect pure chocolate might have on acne exacerbation," she said.
The study involved 10 healthy male subjects between 18 and 35 years of age with a history of facial acne vulgaris. The subjects had at least 1 but no more than 4 total facial acneiform lesions (comedones and papules without pustules, nodules, or cysts) at study entry, and were not allowed to use any over-the-counter or prescribed medications.
"We limited our study to males because we didn't want any confounding influences of hormones that women might have around their menstrual cycle affecting our study," Ms. Block explained.
The subjects consumed 6 ounces of 100% Ghirardelli chocolate, which they washed down with a glass of water. They were instructed to maintain their usual diet for 1 week.
Lesion counts were assessed at baseline and on days 4 and 7.
The researchers found a statistically significant increase in the mean number of total acneiform lesions (comedones, papules, and pustules) on day 4 (P = .031) and on day 7 (P = .050), compared with baseline. There was also a trend toward increases in the mean number of noninflammatory comedones on days 4 (P = .058) and 7 (P = .067). There were no significant differences in the number of inflammatory lesions (papules and pustules) at any time point.
The study found a strong correlation between the amount of chocolate that was consumed and the amount of acneiform lesions that developed (r = 0.510 on day 4 and 0.608 on day 7).
Subjects also reported headache, nausea, gastrointestinal distress, vomiting, and diarrhea, Ms. Block noted.
"I think these results show that 100% chocolate does exacerbate acne in individuals who are acne prone," she told Medscape Medical News. "We are planning to continue this work and are recruiting patients for a randomized placebo-controlled trial."
She explained the reasons for choosing Ghirardelli chocolate. "We felt that if our subjects were going to eat chocolate, why don't we give them the best? Also, Ghirardelli makes a chocolate bar that is made with 100% pure cocoa. Not all the manufacturers have 100% chocolate."
"There is a possible mechanism here," F.W. (Bill) Danby, MD, a dermatologist in private practice in Manchester, New Hampshire, told Medscape Medical News after the presentation. "There are theobromines in chocolate. I have no idea whether Ghirardelli chocolate has more theobromines than other chocolate, but I get more headaches from Ghirardelli chocolate than I do from Hershey's, so I wonder about that as a mechanism. That should be quantitated and investigated further."
He added that the earlier work that found no link between chocolate consumption and acne was "fuzzy," but everyday evidence would indicate otherwise. "We all have patients who swear that their acne breakout was due to eating chocolate, so this may be a reason," he said.
Jonette Keri, MD, from the University of Miami Miller School of Medicine, told Medscape Medical News that this study adds another piece to the puzzle of what causes acne to flare up.
"We're getting closer and closer to figuring out how diet affects acne. I love this study because it's adding a piece to that puzzle, so I think it's important. I'm pleased that they are going to continue with a randomized trial," Dr. Keri, who moderated the session, said. She was not part of the study.
Ms. Block, Dr. Danby, and Dr. Keri have disclosed no relevant financial relationships.
American Academy of Dermatology (AAD) 69th Annual Meeting: Abstract 305. Presented February 6, 2011.

Obat Hormonal Untuk Jerawat

Sekarang sudah diketahui bahwa jerawat terjadi akibat dari ketidak-seimbangan hormon. Hormon dimaksud adalah hormon androgen, hormon yang sama yang meningkat selama masa pubertas dan hal ini menjelaskan mengapa hampir orang pernah kebagian jatah jerawat pada usia itu. Masalahnya tidak semua yang melewati usia tersebut juga hilang jerawatnya secara otomatis.

Jerawat malah makin tumbuh subur. Hal ini karena faktor genetika lebih sensitif terhadap fluktuasi androgen.Jerawat juga bisa terkait dengan emosi stres dan negatif, yang juga bisa menjelaskan kenapa jerawat terjadi pada orang dewasa. Lagian haree gene siapa sih yang gak pernah 'ngalami stres ?

Penelitian memperlihatkan bahwa jerawat berhubungan dengan fluktuasi kadar gula darah. Tubuh memberikan respon naik turunnya kadar gula darah dengan melepaskan hormon2 tertentu seperti insulin dan androgen.

Hormon-hormon ini memiliki satu kesamaan yaitu semuanya bisa menyebabkan timbulnya jerawat. Contohnya androgen insulin merangsang kelenjar kulit untuk memproduksi lebih banyak sebum sehingga akan mem-block pori-pori. Hormon ini juga meningkatkan pergantian sel kulit dimana sel kulit tumbuh dan mati lebih cepat dari biasanya, dan sel-sel kulit mati inilah yang menghalangi/menyumbat pori-pori.

Jerawat karena faktor hormonal diobati dengan:

* Kontrasepsi oral (pil KB) seperti Diane-35, Tri-Cyclen, Alesse, dan Yasmin
* Obat Anti-androgen seperti Spironolacton

Semua obat diatas bertujuan menyeimbangkan kadar hormon androgen dengan cara menghalangi kerja hormon androgen ( anti-androgen), atau dengan memasukkan hormon (wanita) penyeimbang ke dalam tubuh (pil KB).

Cuma yang perlu diingat pengobatan jerawat secara hormonal memiliki kelemahan, yaitu reaksinya yang sering tidak terduga. Umumnya jerawat akan membaik tetapi ada juga yang jerawatnya semakin parah.

Efek samping penggunaan terapi hormon untuk jerawat antara lain: penambahan berat badan, perubahan libido (bisa naik, bisa turun), mood swing (mudah marah mudah gembira), nafsu makan meningkat. Efek samping ini bervariasi dari orang ke orang. Hormon adalah bagian dari sistem tubuh, merusak sistem ini dapat menghasilkan efek yang tak terduga.

Cara terbaik untuk menyembuhkan jerawat hormonal
Pengobatan dengan cara hormonal seperti diatas sifatnya sulit diramalkan, maka perlu dicari cara yang lebih aman. Setelah ditelusuri didapatkan fakta bahwa akar penyebab dari ketidak-seimbangan hormon adalah faktor makanan (you are what eat), gaya hidup dan emosional (tingkat stres dan optimistik terhadap kehidupan).

Studi terbaru menunjukkan bahwa sampai 70% kasus jerawat dewasa memiliki pemicu emosional. Penelitian lain memperlihatkan bahwa jerawat atau kelainan kulit memberikan respon yang baik dengan teknik manajemen stres dan relaksasi. Sedangkan penelitian lainnya memperlihatkan adanya hubungan antara terjadinya jerawat dengan gula dan karbohidrat.

Berdasarkan data terbaru inilah, pengobatan jerawat hormonal lebih baik melalui pilihan diet, merubah gaya hidup dan pengendalian stres / relaksasi.

Selasa, 15 Februari 2011

Rosacea (Bentuk lain dari "Jerawat")



Rosacea adalah penyakit kulit akibat kelainan kelenjar sebasea. Gejala utama adalah adanya pelebaran
pembuluh darah di dagu, dahi dan bagian bawah hidung menjadi membesar.

Hal ini juga dikenal sebagai rosacea jerawat. Rosacea tidak seperti jerawat, tidak ada whiteheads dan komedo di rosacea.

Mata kering, tekstur dan nyert kulit, wajah memerah setelah kepanasan, makanan pedas dan alkohol adalah gejala lain dari rosacea.

Jenis Rosacea:

1. Erythematotelangiectatic rosacea
2. Phymatous rosacea
3. Papulopustular rosacea
4. Ocular rosacea


Penyebab Rosacea

Penyebab pasti dari rosacea masih belum diketahui. Proses dasar tampaknya melibatkan pelebaran pembuluh darah kecil wajah. Diduga penyebab rosacea termasuk tetapi tidak terbatas pada faktor genetik, genetika ditambah paparan sinar matahari, tungau kadang-kadang ditemukan dalam folikel rambut (Demodex folliculorum), bakteri Helicobacter pylori (yang dikaitkan dengan radang perut), penyakit gastrointestinal, dan obat-obatan yang menyebabkan pembuluh darah untuk melebar. Sepertinya ada komponen herediter pada beberapa orang.


Gejala Rosacea

* Menyengat dan sensasi terbakar.
* Kemerahan pada wajah, ia memiliki penampilan terbakar sinar matahari.
* Pembuluh darah yang rusak dan diperbesar membentuk garis merah terlihat pada wajah. Garis-garis ini dikenal sebagai telangiectasis.
* Mata gejala pada mata disebut Rosacea. Robek, sakit, mata kering, terbakar atau kemerahan yang termasuk dalam pada mata Rosacea.
* Paparan sinar matahari, konsumsi makanan pedas, alkohol, kafein, perubahan suhu atau angin.

Pengobatan Rosacea

Perlakuan Rosacea bisa bervariasi tergantung pada kehebatan gejala dan jenis penyakit ini. pendekatan Subtipe-diarahkan dianjurkan oleh beberapa ahli kulit untuk melawan gejala penyakit ini secara efektif. Satu harus menggunakan rejimen cleansing kulit ringan untuk mengurangi keparahan gejala penyakit ini. Selain itu, orang harus menghindari sinar matahari langsung. Penerapan beberapa lotion tabir surya dapat membantu pasien untuk mendapatkan lega dari rasa iritasi. Titanium dioksida dan seng oksida adalah dua bahan yang paling penting dari sebuah lotion tabir surya yang sempurna. Jika seseorang ingin mendapatkan meringankan dari peradangan, kemerahan atau papula, beberapa antibiotik topikal dan tetrasiklin oral dapat diterapkan. Minocycline, doxycycline dan tetrasiklin adalah beberapa antibiotik tetrasiklin oral umum yang dapat diterapkan untuk melawan penyakit ini. Skinoren dan Finacea adalah beberapa asam dikenal azelat topikal yang dapat secara efektif menurunkan radang papules dan benjolan.

Jerawat Punggung


Karena lembab dan tertutup
Secara umum jerawat di punggung sebetulnya sama dengan jerawat di wajah. Prinsip awal terjadinya jerawat itu sama. Baik di wajah maupun di punggung, jerawat bisa disebabkan oleh empat pemicu.Pertama, karena kerja kuman Propionibacterium acnes. Bakteri ini merupakan penghuni normal di permukaan kulit manusia. Ia bisa hidup di wajah maupun di punggung. Dalam keadaan normal, ia sebetulnya tidak berbahaya. Cuma, ketika kulit kurang terjaga kebersihannya, ia berulah dan menyebabkan timbulnya jerawat.

Faktor kedua, tingginya produksi kelenjar minyak di kulit (sebum). Itu pula sebabnya jerawat mudah dialami orang yang kulitnya berminyak. Jika dua faktor ini berkumpul, maka jerawat tentu akan lebih mudah terjadi. Artinya, mereka yang kulitnya berminyak dan kurang menjaga kebersihan lebih berpeluang menjadi pelanggan jerawat.

Faktor ketiga, adanya gangguan proses pengelupasan lapisan kulit luar. Jika ini terjadi, lapisan kulit yang mestinya mengelupas itu malah akan menyumbat saluran kelenjar sebum. Semua faktor ini bisa menyebabkan jerawat, baik di wajah maupun di punggung. Faktor terakhir adalah reaksi radang.

Semua ini merupakan faktor umum yang menyebabkan gangguan kulit yang kita sebut sebagai acne vulgaris (acne: jerawat, vulgaris: biasa). Di wajah maupun di punggung, sama saja.

Khusus di punggung, ada beberapa faktor lain yang menyebabkan jerawat makin mudah muncul. Misalnya pemakaian baju yang rangkap-rangkap. Persis seperti yang terjadi pada Wandi. Efek ini akan makin bertambah jika yang bersangkutan berada di ruangan yang gerah, panas. Kondisi gerah akan merangsang tubuh untuk mengeluarkan keringat. Sementara, pada saat yang sama keringat sulit kering karena punggung tertutup oleh pakaian yang tebal. Ditambah lagi, dalam kondisi lembap, kuman juga menjadi lebih mudah berkembang biak. Lengkaplah sudah.

Ini merupakan salah satu perbedaan penting antara wajah dan punggung. Wajah berada di daerah terbuka, mudah terkena debu, tapi tidak lembap. Punggung sebaliknya. Bagian ini berada di daerah tertutup, tidak mudah kena debu tapi mudah lembap akibat keringat. Jerawat di punggung juga bisa berupa “jerawat yang tidak biasa”.
Bintil-bintil mirip jerawat tapi bukan acne vulgaris. Contohnya, erupsi akneformis. Ini berupa kelainan kulit yang muncul secara tiba-tiba. Bentuknya menyerupai jerawat tapi bukan jerawat biasa. “Jadi, bintil-bintil di punggung itu tidak selalu jerawat,” ujar Sandra. Di wajah pun begitu. Umumnya memang jerawat, tapi tidak semua bintil-bintil adalah jerawat biasa.

Jerawat yang tidak biasa ini misalnya disebabkan oleh efek samping pemakaian obat. Contohnya, kortikosteroid sistemik dan INH. Kortikosteroid biasanya digunakan untuk mengobati alergi atau asma. Sedangkan INH biasa digunakan dalam terapi tuberkulosis paru. Jika seseorang memakai obat-obat ini lalu timbul bintil-bintil di punggungnya, mungkin saja itu bukan jerawat biasa, tapi mungkin erupsi akneformis, misalnya.

Contoh lain jerawat yang tidak biasa adalah bintil-bintil di punggung akibat infeksi jamur tertentu. Bentuknya seperti jerawat biasa. Seperti kita tahu, jerawat ada yang bentuknya bintil-bintil merah, ada pula yang bintil-bintil kuning bernanah. Bentuk seperti ini juga bisa dijumpai pada infeksi jamur tertentu yang lokasinya di punggung.

Secara fisik, bentuk bintil-bintil ini sulit dibedakan dari jerawat biasa. Yang membedakan adalah rasa gatal yang ditimbulkan. Jerawat biasa umumnya tidak begitu gatal, sekalipun sampai bernanah. Tapi khusus jerawat akibat infeksi jamur ini, kata Sandra, gatalnya terasa lebih jelas.


Yang penting pencegahan
Karena penyebabnya bisa macam-macam, pengobatan jerawat di punggung pun bisa berbeda-beda. Tergantung penyebabnya. “Yang utama dalam masalah jerawat itu bukan hanya bagaimana mengobatinya.
Tapi yang lebih penting lagi adalah bagaimana mencegah supaya tidak muncul lagi,” tandas Sandra. Ini patokan utama yang harus kita pegang dalam perang melawan jerawat karena memang gangguan kulit ini mudah kambuh lagi jika penyebabnya tidak dihilangkan.Sebelum pengobatan dilakukan, pertama-tama harus diidentifikasi dulu penyebabnya. Jika pencetusnya adalah kuman, itu artinya kebersihan badan harus lebih dijaga. Harus rajin mandi. Minimal dua kali sehari, pagi dan sore. Jika perlu, tiga kali sehari.

Sabunnya? Tak perlu sabun khusus. Kata Sandra, sabun mandi biasa pun (bukan sabun antiseptik) sudah cukup efektif untuk menjaga kebersihan badan. Selain bisa mencegah berkembang-biaknya kuman, mandi juga bisa mencegah jerawat akibat produksi kelenjar minyak yang berlebihan.

Agar punggung tidak lembap, tiap kali pulang dari mana pun, kita harus segera membuka pakaian. Supaya punggung kena udara bebas dan keringat bisa kering. Sandra juga menyarankan agar kita menghindari pakaian yang ketat supaya tetap ada sirkulasi udara di punggung. Untuk meminimalkan pengaruh keringat, gunakan pakaian berbahan katun atau bahan lain yang adem dan menyerap keringat. Jangan biasakan tetap memakai pakaian yang basah akibat keringat.Kebiasaan bilang ntar dulu, menunda mandi setelah pulang kerja, harus dibuang jauh-jauh.

Jika masalahnya adalah gangguan pengelupasan sel kulit, jerawat bisa dicegah dengan scrubbing. Cara ini akan membantu pengelupasan sel kulit yang sudah mati sehingga ia diganti oleh sel kulit yang baru. Tapi Sandra menegaskan, scrubbing ini hanya disarankan untuk kasus jerawat yang masih kecil-kecil, yang masih berupa komedo, bintik-bintik kecil. Kalau jerawat sudah gede-gede, apalagi sudah bernanah, cara ini tidak lagi dianjurkan. Malah bisa berbahaya sebab akan memperparah peradangan yang ada. Jika ada infeksi, proses scrubbing mungkin akan menyebabkan kuman malah menyebar.

Acara pencet-memencet juga harus ditinggalkan. Apalagi sampai menyuruh orang lain untuk melakukannya. Entah jerawat wajah atau punggung, cara ini tidak dianjurkan. Alasannya jelas. Pertama, cara ini tidak menyelesaikan masalah. Kedua, bisa saja malah menyebabkan infeksi. Sekalipun “hanya” di punggung, infeksi tetap harus dihindari. Ketiga, cara pencet paksa akan meninggalkan bekas noda hitam di punggung.

Supaya jerawat cepat sembuh,disarankan agar konsumsi kalori dibatasi. Kurangi makanan yang banyak mengandung lemak. Ini sebetulnya tak ada hubungannya dengan keyakinan sebagian orang yang menganggap jerawat terjadi akibat kita makan lemak. Bukan itu.

Lemak tidak menyebabkan jerawat secara langsung. Akan tetapi, pembatasan kalori memang diketahui bisa mempercepat penyembuhan jerawat. Lemak perlu dibatasi karena, seperti kita tahu, nilai kalorinya paling tinggi di antara jenis kalori lain misalnya karbohidrat atau protein. Pada mereka yang tidak membatasi makan, jerawat biasanya akan lebih sulit sembuh. Itulah sebabnya konsumsi makanan sebaiknya dibatasi. Jadi, cokelat, susu, telur, dan sebangsanya tetap boleh saja dimakan, asal jangan banyak-banyak.

Jika penyebab jerawat adalah pemakaian obat-obatan, tentu ini sudah merupakan urusan dokter. Ini batas ketika kita harus pergi ke dokter.

Ketika jerawat masih berupa bintil-bintil kecil akibat sumbatan kelenjar minyak, kita masih bisa menanganinya sendiri. Dengan cara menjaga kebersihan badan, mengurangi masukan kalori, sesekali scrubbing, dan cara lain yang bisa kita lakukan sendiri. Namun, begitu jerawat sudah berupa bintil-bintil bernanah, apalagi jumlahnya banyak dan disertai rasa gatal atau bahkan senut-senut, itu pertanda bahwa kita harus pergi ke dokter.
Segera!

Penanganan


Ada 6 cara mudah & sederhana untuk menghilangkan jerawat di punggung, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Ketika habis mandi Anda bisa menggunakan pelembab.

2. Hindari terlalu sering menggunakan pakaian yang terbuat dari bahan sintetis yang ketat, karena tidak menyerap keringat dan bisa memicu timbulnya jerawat

3. Karena kita tinggal di daerah beriklim tropis, biasakan mandi setidaknya 2 kali sehari untuk membersihkan tubuh dari kotoran yang bisa menimbulkan jerawat

4. Jika Anda gemar berolahraga di alam terbuka gunakan tabir surya pada seluruh kulit termasuk punggung terlebih lagi untuk Anda yang gemar berenang.

5. Gunakan sabun mandi yang mengandung pelembab dan gunakan sikat lembut bertangkai untuk menggosok daerah yang tak terjangkau seperti punggung

6. Pertahankan keindahan kulit dengan perawatan body scrub secara teratur 1 atau 2 minggu sekali. Langkah ini membantu membersihkan kulit dan menghindari munculnya jerawat.

Demikian 6 cara mudah untuk menghilangkan jerawat di punggung, semoga bisa bermanfaat.

Minggu, 13 Februari 2011

Bagaimanakah perawatan lanjut pasca pengobatan jerawat ?


·  Bila pengobatan jerawat secara aktif sudah dihentikan oleh dokter, bukan berarti anda juga menghentikan perawatan di rumah. Hal-hal yang perlu anda lakukan :
Teruskan pemakaian sabun yang telah ditentukan oleh dokter.
Lanjutkan diet, tetapi setelah beberapa bulan kulit anda akan menjadi matang, sehingga diet boleh diperlonggar seperlunya.
Obat yang dioleskan harus tetap diteruskan selama beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun. Bila jerawat anda masih berlanjut, dosis obat yang akan diberikan kepada anda umumnya lebih kuat jika dibandingkan dengan obat jerawat di pasaran bebas.
Ada waktu-waktu tertentu dimana jerawat akan kambuh. Jika hal ini terjadi, anda harus ke dokter secepat mungkin untuk mencegah terbentuknya jaringan parut.

Pengobatan Medis Jerawat


Disamping menggunakan obat yang telah diberikan oleh dokter ( dapat anda kerjakan sendiri ), ada pengobatan yang harus dilakukan oleh dokter dan juru rawat yang dididik secara khusus.
Salah satu metode pengobatan yang penting adalah pengeluaran isi jerawat dengan benar. Hal ini tidak boleh dikerjakan oleh pasien sendiri. Jerawat yang berisi nanah harus dihilangkan dengan alat-alat yang khusus dirancang untuk tujuan ini. Tujuannya agar tidak meninggalkan jaringan parut atau merusak jaringan kulit normal.

Selama minum obat jerawat, jangan sembarangan minum obat lainnya tanpa sepengetahuan dokter anda.

Apa yang harus anda lakukan ?

·  1.     Cuci muka 2 kali sehari dengan sabun muka dan air, lalu keringkan dengan lap pencuci muka yang lembut, jangan menggosok muka terlalu keras.
·  2.     Jangan memakai krim wajah yang tidak disarankan dokter, termasuk menghindari make up jenis 'compact' atau 'two way cake', yang mungkin mengandung minyak, lemak atau lilin. Mungkin anda berpikir kulit wajah anda kering karena ada sisik-sisik di wajah, namun sesungguhnya sisik-sisik tersebut adalah minyak yang mengering. Bila pengobatan yang anda lakukan memperlihatkan kerjanya, maka kulit anda menjadi kering, bahkan dapat merekah atau 'kemeng' terutama di sekeliling mulut atau di tepi dagu. Untuk mengatasinya gunakan krim pelembab atau krim anti iritasi. Jika kulit anda menjadi merah dan terasa tidak enak, pengolesan obat dihentikan dulu satu atau dua malam, sampai kemerahan dan perasaan tidak enak itu hilang. Setelah itu pengobatan dilanjutkan seperti biasa.
·  3.     Anda boleh memakai bedak dan pemerah pipi yang berbentuk tabur ( jangan berbentuk padat / compact ). Untuk laki-laki harus mencukur kumis atau cambang secara teratur dan tidak boleh memakai minyak rambut, pomade atau hair tonic yang banyak mengandung minyak kecuali disarankan oleh dokter .
·  4.     Banyak penderita jerawat berkaitan dengan rambut yang berminyak dan berketombe. Untuk mengatasi hal tersebut dokter akan meresepkan obat oles lokal dan shampoo khusus.
·  Perbanyak istirahat, sekurang-kurangnya 8 jam sehari. Hindari olah raga berlebihan, karena akan meningkatkan pengeluaran keringat, yang biasanya diikuti peningkatan aktivitas kelenjar minyak.
·  6.     Faktor makanan / diet. Umumnya jerawat tidak dipengaruhi oleh diet ( makanan ), tetapi ada makanan tertentu yang dapat memperburuk jerawat pada orang-orang tertentu. Pada orang-orang seperti itu ada baiknya menghindari atau membatasi makanan berikut :
·  1.     Coklat
Meliputi permen coklat, es krim coklat, kelapa, kacang tanah, kacang terbungkus coklat, soda coklat, minuman cola.
·  2.     Produk dari susu :
Hindari susu murni ( homogenized ), yoghurt, krim susu kental, mentega, dan es krim.
Anda boleh minum susu skim ( nonfat ) 2 gelas sehari.
·  3.     Kacang-kacangan :
Terutama kacang tanah ( termasuk makanan berbumbu kacang tanah, misalnya : pecel, gado-gado, sate ayam, dsb ).
Untuk kemiri dan kacang mete dapat anda makan asal tidak berlebihan.
·  4.     Daging berlemak :
Misalnya daging anak domba, daging babi, hamburger, dan daging sapi berlemak. Ikan laut, ayam dan kalkun dapat anda makan, asalkan menggorengnya menggunakan minyak jagung ( bukan minyak kelapa atau minyak dari lemak hewani ).
Kentang goreng ( french fries ) juga harus anda hindari.
·  5.     Makanan dengan bumbu rempah-rempah :
Misalnya saus remah-rempah, sambal, saus tomat, daging asap yang berbumbu rempah-rempah juga pizza. 
·  Dengan mengikuti diet diatas bukan berarti anda harus melaparkan diri sendiri. Makanlah daging yang tidak berlemak, sayur-sayuran segar yang telah dimasak, buah-buahan ( juice ) dan minum air putih ( 4 - 6 gelas sehari ) terutama setiap bangun pagi.

Apakah Jerawat itu?

Jerawat adalah penyakit kelenjar minyak kulit yang aktifitasnya berlebihan. Bila muara kelenjar minyak tersumbat akan terbentuk komedo yang dapat mengiritasi kulit. Akibatnya muncul jerawat yang merah dan terbentuk kantung berisi nanah. Jerawat seperti ini akan merusak jaringan kulit dan bila sembuh akan meninggalkan jaringan parut permanen ( sulit diobati ). Jerawat cenderung diderita oleh anggota keluarga yang salah satu atau kedua orang tuanya memiliki kulit berminyak. Jerawat diperburuk oleh makanan tertentu, perawatan kulit yang tidak betul, kurang tidur dan stress. Pada wanita biasanya jerawat memburuk sebelum periode menstruasi, sedangkan pada pria mengikuti siklus tertentu. Untuk mencegah timbulnya jerawat, tidak cukup memperbaiki satu faktor saja melainkan harus sekaligus mengkoreksi semua faktor-faktor di atas.

Mengapa jerawat harus diobati?


·  Mencegah timbulnya jaringan parut.
Sekali terbentuk maka jaringan parut tersebut akan menetap. Bentuknya bermacam-macam, mulai dari cekungan kecil sekali ( sering dikelirukan sebagai pori-pori besar ) sampai cekungan yang lebar dan dalam.
·  Mencegah timbulnya gangguan psikologis.
Karena timbul dalam “periode perkembangan jiwa yang membutuhkan banyak pergaulan” maka jerawat dapat menyebabkan gangguan kepribadian, disebut kepribadian acne ( jerawat ).

Apa itu Jerawat?

Jerawat adalah penyakit kelenjar minyak kulit yang aktifitasnya berlebihan. Bila muara kelenjar minyak tersumbat akan terbentuk komedo yang dapat mengiritasi kulit. Akibatnya muncul jerawat yang merah dan terbentuk kantung berisi nanah. Jerawat seperti ini akan merusak jaringan kulit dan bila sembuh akan meninggalkan jaringan parut permanen ( sulit diobati ). Jerawat cenderung diderita oleh anggota keluarga yang salah satu atau kedua orang tuanya memiliki kulit berminyak. Jerawat diperburuk oleh makanan tertentu, perawatan kulit yang tidak betul, kurang tidur dan stress. Pada wanita biasanya jerawat memburuk sebelum periode menstruasi, sedangkan pada pria mengikuti siklus tertentu. Untuk mencegah timbulnya jerawat, tidak cukup memperbaiki satu faktor saja melainkan harus sekaligus mengkoreksi semua faktor-faktor di atas.